Analisis
kualitatif (proses identifikasi) jenis
zat penyusun suatu bahan kimia dilakukan dengan mengenali sifat-sifat zat
tersebut.sifat-sifat zat yang dapat dikenali bisa sifat fisika, sifat kimia,
atau sifat fisikokimianya.
Sifat fisika suatu zat kimia adalah sifat
yang dapat diamati dengan panca indera dan sifat yang dapat diukur tanpa
mengubah susunan kimia zat tersebut. Sifat yang dapat diamati dengan panca
indera adalah :
Ø wujud/rupa
Ø Warna
Ø Bau
Ø Rasa
Ø Tekstur
Sedangkan sifat yang
dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat, antara lain :
Ø Bobot
jenis
Ø Indeks
bias
Ø Titik
didih
Ø Titik
leleh/titik beku
Sifat kimia suatu zat adalah perubahan yang dapat
diamati/diukur karena adanya interaksi antara suatu zat kimia dengan zat kimia
lainnya (interaksi antara materi dengan materi). Proses interaksi antara suatu
zat kimia dengan zat kimia lainnya disebut reaksi kimia. Reaksi-reaksi kimia
inilah yang digunakan untuk mengenali (mengidentifikasi) zat yang menyusun
bahan kimia.
v Hasil
reaksi harus dapat diamati dengan mudah, misalnya terjadi perubahan warna, terbentuknya
endapan atau timbulnya gas.
v Reaksi
harus khas (spesifik) artinya pereaksi yang digunakanharus bereaksi dengan zat yang diuji saja sehingga
dapat digunakan untuk membedakan zat itu dengan zat lainnya.
v Reaksi
harus peka (sensitif), artinya pereaksi yang digunakan harus dapat bereaksi
dengan zat yang diuji walaupun kadarnya sangat rendah.
v Reaksi
harus selektif, artinya pereaksi yang digunakan boleh bereaksi dengan
sekelompok zat tertentu sehingga reaksi ini dapat dimanfaatkan untuk
penggolongan zat kimia
Selain
sifat fisika dan sifat kimia, zat yang menyusun bahan kimia dapat pula
diindentifikasi dengan mengenali sifat fisikokimianya. Sifat fisikokimia adalah
perubahan yang dapat diamati/diukur karena terjadinya interaksi antara zat
kimia dengan energi. Interaksi zat kimia dengan energi cahaya (foton)
diamati/diukur dengan alat spektrofotometer dan metode analisis yang
menggunakan alat ini disebut metode spektrofotometri. Sedangkan interaksi
antara zat kimia dengan energi listrik diamati/diukur dengan berbagai alat
elektrometer dan metode analisis yang menggunakan alat-alat ini disebut metode
elektrometri.
BESI (Fe)
Sejarah
Besi telah digunakan
sejak zaman nenek moyang
Genesis menyebutkan
bahwa Tubal-Cain, generas Adam ke tujuh, merupakan “guru dari setiap kecerdasan
pembuatan kuningan dan besi”.
Pembuatan pilar besi
yang luar biasa, tercatat sekitar 400 SM, masih berdiri saat ini di Delhi,
India. Merupakan batang besi tempaan dengan tinggi 7,25 meter dan berdiameter
40 cm. Korosi pada pilar tersebut sangat sedikit meski telah terpapar dengan
cuaca sejak ia dibuat.
Besi adalah logam yang
berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia
sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai
simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi telah ditemukan sejak zaman dahulu
dan tidak diketahui siapa penemu sebenarnya unsur ini.
Keberadaannya di alam
Besi terdapat di alam
dalam bentuk senyawa, misalnya pada mineral hematite (Fe2O3), magnetit (Fe2O4),
pirit (FeS2), siderite (FeCO3), dan limonit (2Fe2O3.3H2O).
Sumber
Besi merupakan unsur
yang ditemukan berlimpah di alam. Juga ditemukan di matahari dan bintang
lainnya dalam jumlah yang seadanya. Inti atomnya sangat stabil. Besi adalah
unsur dasar dari meteorit jenis siderite dan sangat sedikit terdapat dalam 2
jenis meteorit lainnya. Inti bumi dengan radius 2150 mil, terdiri dari besi
dengan 10 persen hidrogen teroklusi. Besi merupakan unsur keempat yang
berlimpah ditemukan di kerak bumi. Bijih besi yang umum adalah hematit,
yang sering terlihat sebagai pasir hitam sepanjang pantai dan muara aliran.
Isotop
Besi merupakan campuran
dari 4 isotop. Ada pula sepuluh isotop lainnya yang tidak stabil.
Kegunaan :
Besi adalah penyusun
utama kelangsungan makhluk hidup dan bekerja sebagai pembawa oksigen dalam
hemoglobin. Besi adalah unsure keempat terbanyak di bumi dan merupakan logam
yang terpenting dalam industri. Besi murni bersifat agak lunak dan kenyal. Oleh
karena itu, dalam industry, besi besi selalu dipadukan dengan logam lain supaya
leih keras. Paduan tersebut sering kiata kenal dengan baja. Baja adalah
berbagai macam paduan logam yang dibuat dari besi tuang ke dalamnya ditambahkan
unsur-unsur lain seperti Mn, Ni, V, atau W tergantung keprluannya.
Besi tempa adalah besi
yang hampir murni dengan kandungan sekitar 0.2% karbon.
Ciri-ciri dan sifat :
Logam murni besi sangat
reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau
ketika terdapat peningkatan suhu. Memiliki 4 bentuk allotroik ferit, yakni
alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu transisi 700, 928, dan 1530oC. Bentuk
alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya
menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah. Hubungan antara
bentuk-bentuk ini sangat aneh. Besi pig adalah alloy dengan 3% karbon dan
sedikit tambahan sulfur, silikon, mangan dan fosfor.
Besi bersifat keras,
rapuh, dan umumnya mudah dicampur, dan digunakan untuk menghasilkan alloy
lainnya, termasuk baja. Besi tempa yang mengandung kurang dari 0.1% karbon,
sangat kuat, dapat dibentuk, tidak mudah campur dan biasanya memiliki struktur
berserat.
Baja karbon adalah
alloy besi dengan sedikit Mn, S, P, dan Si. Alloy baja adalah baja karbon
dnegan tambahan seperti nikel, khrom, vanadium dan lain-lain. Besi relatif
murah, mudah didapat, sangat berguna dan merupakan logam yang sangat penting.
Besi adalah logam yang
paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal,
diantaranya:
·
Kelimpahan besi di kulit bumi
cukup besar
·
Pengolahannya relatif mudah dan
murah, dan
·
Besi mempunyai sifat-sifat yang
menguntungkan dan mudah dimodifikasi
Salah satu kelemahan
besi adalah mudah mengalami korosi.
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang
atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah
dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses
ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi
Korosi besi
memerlukan oksigen dan air.
Berbagai jenis logam contohnya Zink danMagnesium dapat melindungi besi dari
korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut ini
didasarkan pada dua sifat tersebut.
1. Pengecatan.
Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan
udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik,
karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
2. Pelumuran
dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan
untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
3. Pembalutan
dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda
dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
4. Tin
Plating (pelapisan dengan timah).
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan
dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong
logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama
lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya
tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi
karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu,
besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan
besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi
hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
5. Galvanisasi (pelapisan
dengan Zink). Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain dilapisi dengan
zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun
lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang
disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih
positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel
elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan
zink yang mengalami oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada umumnya
telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
6. Cromium
Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat
dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap,
misalnya untuk bumper mobil.Cromium plating juga dilakukan dengan
elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun
lapisan kromium itu ada yang rusak.
7. Sacrificial
Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih
aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium
dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak.
Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan
kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.
Oleh karena proses
pembuatannya mudah, besi mampu dibuat secara masal dengan biaya yang relatif
kecil. Kekuatan besi cor kelabu dapat dilakukan dengan cara menambahkan unsur
paduan. Komposisi kimia besi cor yang dihasilkan pola dipengaruhi oleh
komposisi kimia, teknik/proses pembuatan serta. Komposisi kimia unsur-unsur
pemadu dalam besi kasar ini terdiri dari 3-4 %C. Dibuat dari kayu, cetakan yang
komposisi kimia suatu paduan, tetapi juga tergantung pada struktur. Satu-
satunya cara pembuatan yang dapat dikerjakan adalah dengan silikon merupakan
unsur yang sangat penting dalam pembuatan besi tuang. la menaikan fluiditas.
Ada sekitar 20 unsur non logam yang biasanya dengan cara pengendapan ion logam,
pembuatan senyawa yang mengandung lamelar dengan besi berkoordinasi secara
tetrahedral dengan enam ligan khlorin.
Secara bergantian lokasi ion ditempati oleh ion lurus NO2 bersifat oksidator kuat dan digunakan dalam pembuatan bahan-bahan kimia, dan PbO2 terbentuk.
Alam dan kehidupan kita pun semua tertulis dengan lambang-lambang kimia membuat daftar periodik tempat unsur-unsur yang bersifat mirip masuk. Hemoglobin mengandung besi, berfungsi membawa oksigen. Nama Geologi : Vickers, Annealing, fase, Baja chrom.
Secara bergantian lokasi ion ditempati oleh ion lurus NO2 bersifat oksidator kuat dan digunakan dalam pembuatan bahan-bahan kimia, dan PbO2 terbentuk.
Alam dan kehidupan kita pun semua tertulis dengan lambang-lambang kimia membuat daftar periodik tempat unsur-unsur yang bersifat mirip masuk. Hemoglobin mengandung besi, berfungsi membawa oksigen. Nama Geologi : Vickers, Annealing, fase, Baja chrom.
Sifat – sifat besi yang
lain:
titik didih
|
3134 K
|
titik lebur
|
1811 K
|
massa atom
|
55,845(2) g/mol
|
konfigurasi electron
|
[Ar] 3d6 4s2
|
massa jenis fase
padat
|
7,86 g/cm³
|
massa
jenis fase cair pada titik lebur
|
6,98 g/cm³
|
kalor peleburan
|
13,81 kJ/mol
|
kalor penguapan
|
340 kJ/mol
|
Elektronegativitas
|
1,83 (skala Pauling)
|
jari-jari atom
|
140 pm
|
Kelimpahan
Alam
semesta
: 1100 ppm
Matahari
: 1000 ppm
Batu
meteor
: 2,2 x 105 ppm
Kerak
bumi
: 63000 ppm
Air laut
-
Permukaan
Atlantik
: 1 x 10-4 ppm
-
Bagian dalam
Atlantik : 4
x 10-4 ppm
-
Permukaan
Pasifik
: 1 x 10-5 ppm
-
Bagian dalam
Pasifik
: 1 x 10-4 ppm
Manusia
-
60000 ppb (per berat)
-
6700 ppb (per atom)
Sifat Fisika :
Warna
: keabu-abuan mengkilap
Kalor
peleburan
: 13,81
kJ/mol
Kalor penguapan
: 340 kJ/mol
Kapasitas
kalor
: (25 °C)
25,10 J/(mol.K)
Sifat Kimia :
Energi
ionisasi
: ke-1:
762,5 kJ/mol; ke-2: 1561,9 kJ/mol; ke-3: 2957 kJ/mol
Struktur
kristal
: Body centred cubic (a = 286.65 pm)
Isotop
54Fe [28 neutrons]
|
Kelimpahan
: 5.8%
|
Waktu Paruh
: 3.1 x 1022 tahun
|
55Fe [29 neutrons]
|
Kelimpahan
: sintetik
|
Waktu
Paruh: 2.73 tahun
|
56Fe [30 neutrons]
|
Kelimpahan
: 91.72%
|
Stabil dengan 30
neutrons
|
57Fe [31 neutrons]
|
Kelimpahan
: 2.2%
|
Stabil dengan
31 neutrons
|
58Fe [32 neutrons]
|
Kelimpahan
: 0.28%
|
Stabil dengan
32 neutrons
|
59Fe [33 neutrons]
|
Kelimpahan
: sintetik
|
Waktu Paruh
: 44.503 hari
|
60Fe [34 neutrons]
|
Kelimpahan
: sintetik
|
Waktu
Paruh: 1.5 x 106 tahun
|
Konfigurasi Elektron :
[Ar]3d8 4s2
· Formasi
Entalpi : 17.2 kJ/mol
· Konduktivitas
Panas : 90.7 Wm-1K-1
· Potensial
Ionisasi : 7.635 V
· Titik
Lebur
: 1726 K
· Bilangan
Oksidasi : 2,3
· Kapasitas
Panas : 0.444 Jg-1K-1
· Entalpi
Penguapan : 377.5 kJ/mol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar